Sejarah Berdirinya Vihara Sasana Subhasita

Sejarah Vihara Sasana Subhasita Di salah satu sudut jalan di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang tepatnya di jalan MT. Haryono, gang Setia I, tersebutlah sebuah Cetiya yang diberi nama Cetiya Atthadasi yang masih menempati rumah pribadi seorang umat Buddha yaitu Bapak Lim Liong An (anak dari AIm. Lim A Tjeng). Sehubungan pada masa itu kegiatan di Cetiya Atthadasi masih sangat kurang dan tidak mengalami perkembangan terutama dari segi umat yang datang melaksanakan puja bhakti, maka pada tahun 1985 tepatnya pada tanggal 25 Agustus 1985, atas inisiatif seorang umat Buddha, Bapak Gouw Kim Seng dan dengan dukungan dana yang sepenuhnya disiapkan dan diusahakan oleh Ibu Tuin ( Ibu Adogijawati lsidinawan ) secara bersama-sama mencarikan suatu upaya agar umat Buddha yang berada di wilayah Cetiya yang cukup banyak jumlah umatnya, dapat aktif mengikuti puja bhakti yaitu dengan cara mengundang para tokoh agama Buddha dan para Ketua Rukun Tetangga (RT) dari tiga Rukun Warga (RW) di wilayah sekitamya yang kebetulan juga adalah pemeluk Agama Buddha antara lain : Bapak Gouw A Tjoen, Bapak Lo Kian Bie sebagai tokoh senior di Cetiya Atthadasi, Bapak Zainudin Mulia (sebagai Ketua RT 01IRW 09), Bapak Oey Beng Lok, almarhum (Ketua RT 03IRW 09), Bapak Oen Tjoen Siong (Ketua RT 04IRW 09), Bapak Tan Tjoan Wie (Ketua RT 05IRW 017), Bapak Lauw Tiang Soei (Ketua RT 01IRW 011), Bapak Ong Tjoei Sin (Ketua RT 02IRW 011), Bapak Indasiri (Ketua RT 03IRW 011), Bapak Anwar Surjono (Wakil Ketua RT 04IRW 011), untuk bersama-sama bersepakat membicarakan usaha-usaha yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah diatas dengan Pimpinan pada saat itu dipegang oleh Bapak Zainudin Mulia dibantu oleh Isterinya yaitu Ibu Yanti. Gagasan ini timbul dengan pertimbangan, apabila para Ketua RT yang berjumlah sekitar 8 (delapan) orang dapat hadir melaksanakan puja bhakti di Cetiya Atthadasi dengan mengajak minimal 5 (lima) orang warganya maka ruangan Dhammasala Cetiya Atthadasi akan cukup dipadati dan dipenuhi oleh umat dan dengan dukungan bersama, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pasti dapat terlaksana dengan baik.

Pada tahun 1988 dengan dana yang telah berhasil dikumpulkan oleh para pengurus dan hasil usaha-usaha penggalian sumber dana yang terus dilakukan serta dengan bantuan pinjaman sukarela dari para tokoh agama Buddha diantaranya dari Bapak Wibisono Suntoso, Bapak Zainudin Mulia, Bapak Johnniadi T.M, Bapak Limmy Kurniadih, Bapak Ong Tjoei Sin dan tokoh Agama Buddha lainnya maka secara sepakat diputuskan untuk membeli sebidang tanah milik seorang warga seluas 10,5 x 20 meter persegi beserta gedung sederhana yang telah berdiri diatasnya yang te terletak di Jalan Tegal Sari IV No. 32 dan setelah pembelian terealisasi dengan baik, gedung tersebut kemudian dilakukan renovasi yang ruangannya disesuaikan untuk ruang puja bhakti (Dhammasala). Dari beberapa altematif nama yang ada dari gagasan para pengurus dan tokoh agama Buddha, maka disepakati satu nama yang diberikan oleh Bapak Pdt. T. Harmanto yaitu VlHARA SASANA SUBHASITA yang mempunyai arti Ajaran Luhur Sang Buddha. Tiga tahun kemudian tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1991, Vihara Sasana Subhasita kemudian dibuatkan Akte Notaris yang berbentuk Yayasan dengan Notaris Ny. Kartuti Suntana S, SH, dengan nomor Akte : 45, dengan Badan Pendiri terdiri dari 7 (tujuh) orang yaitu : Bapak Zainudin Mulia, Bapak Indasiri, Bapak Dermawan Wijaya, Bapak Anwar Surjono, Bapak Wahyudi Otang, Bapak Johnniadi Teguh Mulyana dan Bapak Pdt. T. Harmanto dengan bemaung kepada Sangha Theravada Indonesia dibawah pembinaan Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia (MAPANBUDHI) yang sekarang disebut MAGABUDHI. Dan untuk pertamakalinya Susunan Badan Pengurus Yayasan Sasana Subhasita ditetapkan Ibu Yanti sebagai Ketua, Bapak Limmy Kurniadih sebagai Wakil Ketua, Bapak Gouw Kim Seng sebagai Sekretaris, Bapak Pdt T. Harmanto sebagai Wakil Sekretaris, Bapak Johan Gunawan sebagai Bendahara dan Bapak Lauw Tjoen Soey sebagai Wakil Bendahara. Pada Tahun 1994, dengan dukungan yang didapat kembali dari para tokoh Agama Buddha dan para Pengurus Vihara Sasana Subhasita pada waktu itu, diadakan kembali perluasan Gedung Vihara dengan membeli sebidang tanah di belakang Vihara dengan luas 5 x 10 meter persegi sekaligus membangun ulang Vihara Sasana Subhasita secara total dengan terlebih dahulu mendapatkan Surat Ijin Mendirikan Bangunan (1MB) dari Kantor Walikotamadya DT. II Tangerang Nomor : 645.8/17- HUK/IMB/1994 dengan kondisi bangunan dan bentuk Vihara seperti yang dapat dilihat sekarang ini. Peletakan batu pertama pembangunan Vihara Sasana Subhasita dilaksanakan pada tanggal 3 April 1994 dengan dihadiri oleh Bhante Girirakhito Mahathera (almarhum) selaku ketua DPP WALUBI, yang berkenan memberkahi acara peletakan batu pertama tersebut bersama dengan para Bhikkhu Sangha lainnya. Untuk tugas yang cukup berat dan sangat penting ini Yayasan Sasana Subhasita telah mempercayakan Bapak Herdi Tuantono sebagai Ketua Panitia Pembangunan Vihara Sasana Subhasita untuk mengkoordinir pelaksanaan pembangunannya yang dibantu sepenuhnya oleh Ir. Cawi Setiawan dan Ir. Yong Yunus sebagai Pimpinan Proyek Pembangunan.

Pada tahun yang sama, masa kepengurusan Badan Pengurus Harian Yayasan Sasana Subhasita untuk periode pertama telah berakhir dan kemudian secara aklamasi Susunan Badan Pengurus Yayasan Sasana Subhasita ditetapkan sama dengan Susunan Badan Pengurus seperti periode pertama untuk masa bhakti 1994-1997 dengan penambahan satu personil Wakil Sekretaris yang dirasakan perlu yaitu Sdr. Ir. Otang, pada masa-masa akhir kepengurusan, bulan September 1997. Disadari atau tidak temyata waktu 3 (tiga) tahun merupakan angka istimewa bagi pe perkembangan Yayasan Sasana Subhasita, hal ini dapat dilihat bahwa seluruh peristiwa yang terjadi selalu dalamjangka waktu 3 (tiga) tahun. Sejak tahun 1985, Tahun 1988, Tahun 1991, Tahun 1994 dan sekarang pada tahun 1997, yaitu 3 (tiga) tahun setelah ditetapkannya Badan Pengurus periode kedua, Vihara Sasana Subhasita diresmikan penggunaannya oleh Bapak Direktur Urusan Agama Buddha Departemen Agama RI, pada hari Minggu, .tanggal 9 November 1997. Pada tahun 2003 dengan dukungan yang diperoleh kembali dari para tokoh Agama Buddha, pengurus Vihara Sasana Subhasita beserta para umat dilakukan kembali peletakan batu pertama Gedung Meditasi untuk menambah ruang dhammasala dan pada tanggal 12 Desember 2004 / 2548 BE, Gedung Meditasi Sasana Subhasita diresmikan penggunaannya oleh Direktur Urusan Agama Buddha Departemen Agama RI, Bpk. Cornelis Wowor MA. Setelah 2 tahun berjalan Gedung Meditasi Sasana Subhasita dilakukan renovasi berupa penambahan fasilitas untuk kegiatan berdana bagi para umat berupa program Kemilau Cahaya Seribu Buddha Rupam yang diresmikan pada tanggal 12 November 2006 dan keberadaannya masih ada sampai dengan saat ini. Dilihat dari perjalanan sejarah berdirinya Vihara Sasana Subhasita yang sangat singkat ini, kita dapat merasakan betapa besar pengorbanan dan pengabdian tokoh Agama Buddha diwilayah ini didalam mengembangkan Buddha Dhamma, baik berupa pikiran, tenaga, waktu maupun materi yang telah mereka berikan demi terwujudnya keberadaan Vihara Sasana Subhasita.

Akhimya, kami Badan Pendiri Yayasan Sasana Subhasita mengucapkan terima kasih atas seluruh bantuan dan dukungan yang telah diberikan dari semua pihak atas terwujudnya pembangunan Vihara Sasana Subhasita ini, dengan harapan Semoga Tuhan Yang Maha Esa dan Sang Tiratana senantiasa memberikan berkah dan lindunganNya untuk kita semua beserta seluruh keluarga.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia.

Badan Pendiri Yayasan Sasana Subhasita Kotamadya Tangerang:

Zainudin Mulia, Wahyudi Otang, Johnniadi Teguh Mulyana, Darmawan Wijaya, Indasiri, Anwar Surjono, Pdt T. Harmanto.


menu SASANA SUBHASITA
menu