Berita / Ceramah

SIGĀLOVĀDA SUTTA


Puja Bakti Umum
Vihara Sasana Subhasita
Minggu, 12 Agustus 2023
Dhammadesanā: Pmd. Vajiraputta Johan Adijaya
Tema Dhamma: SIGĀLOVĀDA SUTTA
Penulis & Editor: Lij Lij


Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x)

Mātāpitu upaṭṭhānaṁ Etammaṅgalamuttamaṁti.
Membantu Ayah dan Ibu, Itulah Berkah Utama.


Berbahagialah Anda yang masih memiliki orangtua. Mengapa? Karena itu artinya Anda masih memiliki kesempatan untuk membalas budi baik mereka. Sungguh besar jasa orangtua kita. Di dalam Aṅguttara Nikāya, Sang Buddha mengatakan bahwa ada 2 orang yang tidak mungkin dapat dibalaskan jasa-nya, budi-nya yaitu : Ibu dan Ayah kita. Oleh karena itu berbahagialah Anda yang masih memiliki orangtua artinya Anda masih memiliki kesempatan untuk membalas budi mereka dan juga memperoleh berkah yang luar biasa. Orangtua merupakan Buddha hidup, semua anak seyogianya berbakti kepada orangtuanya dengan tulus, dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang sehingga akan dapat memperoleh berkah.

Dīgha Nikāya 31 – Siṅgālasutta
Siṅgālasutta atau Sigālovāda Sutta berisi nasehat Sang Buddha kepada pemuda sigāla – putera keluarga Buddhis di Rājagaha. Pada waktu itu, sigāla yang bangun pagi sekali dan pergi meninggalkan Rājagaha. Dengan pakaian dan rambut yang masih basah menyembah ke berbagai arah yaitu arah timur, selatan, barat, utara, bawah dan atas. Ketika itu Sang Buddha memasuki Rājagaha untuk ber-piṇḍapāta melihat sigāla sedang melakukan ritual tersebut.
Sang Buddha bertanya kepada sigāla mengapa dia melakukan hal demikian. Sigāla pun menjawab bahwa dia melakukan ritual demikian untuk menghormati pesan ayahnya ketika menjelang kematian. Sang Buddha mengatakan bahwa bukan dengan cara demikian keenam arah tersebut disembah. Sang Buddha kemudian menguraikan Dhamma kepada sigāla dan diantaranya adalah bagaimana seharusnya melindungi 6 arah.
1. Ibu dan Ayah sebagai arah Timur
2. Guru sebagai arah Selatan
3. Pasangan dan Keluarga sebagai arah Barat
4. Teman dan Kolega sebagai arah Utara
5. Pekerja dan Pelayan sebagai arah Bawah
6. Pertapa dan Brahmana sebagai arah Atas

Melindungi Ibu dan Ayah sebagai arah Timur
Dalam 5 cara, seorang anak harus memperlakukan orangtuanya sebagai arah Timur:
1. Merawat orangtua
Dahulu kita dirawat oleh orangtua kita maka sekarang kitalah yang harus merawat mereka. Bagaimana cara kita merawat orangtua kita? Antara lain dengan menyediakan tempat tinggal, mengajaknya ke dokter jika sakit, memandikan / menggosok tangan kaki tubuhnya, menghiburnya, menyempatkan diri untuk menemaninya.
2. Melakukan kewajiban sebagai anak yang berbakti
Dengan cara turut memikul beban kewajiban orangtua kita dalam berbagai masalah diantaranya masalah keuangan, pendidikan, anak-anaknya, bersosialiasi, dll. Senantiasa menyemangati orangtua kita dan memberikan pengertian kepada mereka bahwa semua masalah pasti akan berlalu, membantu secara fisik misalnya dengan membersihkan rumah, mencuci pakaian kotor, mencuci piring, dsb. Dan yang tidak kalah penting adalah tidak menambahkan masalah bagi orangtua kita.
3. Menjaga nama baik serta kehormatan keluarga
Yaitu dengan cara menjaga tingkah laku (moralitas), berperilaku baik dimanapun dan kepada siapapun, meraih prestasi dalam kehidupan bermasyarakat, tidak melakukan tindak kejahatan, menjaga kehormatan dan tradisi keluarga.
4. Menjaga warisan keluarga
Menjadikan diri pantas untuk menerima warisan keluarga, mampu menjaga hasil jerih payah orangtua, mempertahankan dan mengelola warisan orangtua, tidak menghabiskan warisan orangtua dengan hidup berfoya-foya.
5. Melakukan Pattidāna bagi orangtua kita yang telah meninggal dunia
Kita wajib melakukan pelimpahan jasa bagi orangtua maupun para leluhur kita yang telah meninggal dunia; yaitu dengan cara banyak melakukan kebijakan kemudian melimpahkan jasa kebajikan tersebut maupun dengan melakukan kebajikan atas nama mendiang. Tujuan dari pelimpahan jasa adalah agar para leluhur kita dapat turut bermudita cita atas kebajikan yang telah kita lakukan sehingga mengkondisikan batin yang bahagia untuk dapat terlahir di alam bahagia.

Berbakti kepada orangtua selagi mereka masih hidup, jauh lebih bermanfaat daripada berbakti setelah mereka meninggal. Sudahkah kita membuat orangtua kita bangga? Sudahkah kita membuat orangtua kita bahagia? Sudahkah kita membuat orangtua kita tersenyum? Sudahkah kita melakukannya?
Kita wajib menjaga agar pikiran orangtua kita selalu diliputi oleh kebahagiaan, kegembiraan, dan kebajikan karena merupakan modal bagi mereka saat menjelang ajal.

Demikian yang dapat dituliskan kembali atas apa yang disampaikan oleh narasumber. Mohon maaf jika ada kesalahan pendengaran dan pemahaman dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis.


Sabbe sattā bhavantu sukhitattā.
Semoga semua makhluk berbahagia.
Sādhu, sādhu, sādhu. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻




Related Postview all

Perayaan Āsādha Pūjā 2567 BE / 2023

access_time14 Agustus 2023 - 15:58:06 WIB pageview 1172 views

Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) Tumhehi Kiccamātappaṁ, Akkhātāro Tathāgatā’tiEngkau sendirilah yang harus berusaha, Para Tathāgatā hanya menunjukkan ... [Selengkapnya]

Harta Mulia

access_time08 Agustus 2023 - 11:13:58 WIB pageview 1164 views

Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) Attasammāpaṇidhi ca Etammaṅgalamuttamaṁti.Menuntun diri kearah yang benar, Itulah Berkah Utama. Pagi hari ini kita memiliki ... [Selengkapnya]

Mengatasi Takut dan Cemas

access_time02 Agustus 2023 - 14:17:32 WIB pageview 1188 views

Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) Dalam menjalani kehidupan tentunya banyak bermunculan masalah-masalah yang datang silih berganti. Diantara banyaknya masalah-masalah ... [Selengkapnya]

Kembangkan Pengetahuan dan Keterampilan Berselancar di Kehidupan

access_time20 September 2022 - 14:45:01 WIB pageview 2076 views

Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) “Attadīpā, viharatha attasaraṇā anaññasaraṇā,dhammadīpā dhammasaraṇā ... [Selengkapnya]

Kerelaan Dasar Pencapaian

access_time09 September 2022 - 15:28:33 WIB pageview 2325 views

Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) Dānañca dhammacariyā caEtammaṅgalamuttamaṁti. Mengembangkan kerelaan dan hidup sesuai DhammaItulah berkah utama. Para ... [Selengkapnya]

menu SASANA SUBHASITA
menu