MENEMPATI RUMAH BARU, MEMBUKA USAHA BARU, DLL.
Kategori Paritta / Group Paritta / Sub Group Paritta / Paritta

No
Paritta
Hal
MENEMPATI RUMAH BARU, MEMBUKA USAHA BARU, DLL.
1
PUBBABHĀGANAMAKĀRA

Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa.
                                        (Tikkhattuṁ)

Terpujilah Sang Bhagavā, Yang Mahāsuci, Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna.
                                             (tiga kali)

72
2
SARAṆAGAMANA PĀṬHA

SARAṆAGAMANA PĀṬHA1

Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
 
Dutiyampi Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dutiyampi Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Dutiyampi Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
 
Tatiyampi Buddhaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Tatiyampi Dhammaṁ saraṇaṁ gacchāmi.
Tatiyampi Saṅghaṁ saraṇaṁ gacchāmi.


Aku berlindung kepada Buddha.
Aku berlindung kepada Dhamma.
Aku berlindung kepada Sangha.
 
Kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha.
Kedua kalinya aku berlindung kepada Dhamma.
Kedua kalinya aku berlindung kepada Sangha.
 
Ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha.
Ketiga kalinya aku berlindung kepada Dhamma.
Ketiga kalinya aku berlindung kepada Sangha.
_________________________
1 Khuddakanik
āya, Khuddakapāṭha.

72
3
BUDDHĀNUSSATI

Iti pi so bhagavā arahaṁ sammāsambuddho,
Vijjācaraṇa-sampanno sugato lokavidū,
Anuttaro purisadammasārathi,
satthā devamanussānaṁ, buddho bhagavāti.

Karena itulah1 Sang Bhagavā, Beliau adalah Yang Mahasuci, Yang
telah Mencapai Penerangan Sempurna, Sempurna Pengetahuan
serta Tindak-tanduk-Nya, Sempurna Menempuh Jalan ke Nibbāna,
Pengetahu Segenap Alam, Pembimbing Manusia yang Tiada
Taranya, Guru para Dewa dan Manusia,  Yang Sadar, Yang Patut
Dimuliakan.
_________________________
1
‘Iti’ disini bermakna sebagai ‘sebab’ (Sīlakkhandhavagga-aṭṭhakathā).

95
4
DHAMMĀNUSSATI

Svākkhāto bhagavatā dhammo,
Sandiṭṭhiko akāliko ehipassiko,
Opanayiko paccattaṁ veditabbo viññūhīti.

Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagavā, terlihat
amat jelas, tak bersela waktu1, mengundang untuk dibuktikan,
patut diarahkan ke dalam batin, dapat dihayati oleh para
bijaksanawan dalam batin masing-masing.
_________________________
1
Tiada sela atau jeda waktu antara pencapaian Jalan dan pengenyaman Buah.

96
5
SAṄGHĀNUSSATI

Supaṭipanno bhagavato sāvakasaṅgho,
Ujupaṭipanno bhagavato sāvakasaṅgho,
Ñāyapaṭipanno bhagavato sāvakasaṅgho,
Sāmīcipaṭipanno bhagavato sāvakasaṅgho,
Yadidam cattāri purisayugāni aṭṭhapurisapuggalā,
Esa bhagavato sāvakasaṅgho,
Āhuneyyo pāhuneyyo dakkhiṇeyyo añjalikaraṇīyo,
Anuttaraṁ puññakkhettaṁ lokassāti.

Sanggha siswa Sang Bhagavā telah bertindak baik,
Sanggha siswa Sang Bhagavā telah bertindak lurus,
Sanggha siswa Sang Bhagavā telah bertindak benar,
Sanggha siswa Sang Bhagavā telah bertindak patut,
Mereka adalah empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis
makhluk suci1.
Itulah Saṅgha siswa Sang Bhagavā;
Patut menerima pujaan, patut menerima sambutan,
patut menerima persembahan, patut menerima penghormatan;
ladang menanam jasa yang tiada taranya bagi makhluk dunia.
_________________________
1
Mereka adalah ‘Ariya Sagha’, yakni : makhluk-makhluk yang telah mencapai Sotāpattimagga, Sotāpattiphala, Sakadāgāmimagga, Sakadāgāmiphala, Anāgāmimagga, Anāgāmiphala, Arahattamagga, Arahattaphala.

96
6
MAṄGALASUTTA GĀTHĀ (Dimulai dari : Asevanā ca bālānaṁ ...)

MAṄGALA SUTTA1

Evamme suttaṁ.
Ekaṁ samayaṁ bhagavā,
Sāvatthiyaṁ viharati,
Jetavane anāthapiṇḍikassa, ārāme.

Atha kho aññatarā devatā,
Abhikkantāya rattiyā abhikkantavaṇṇā,
Kevalakappaṁ jetavanaṁ obhāsetvā,
Yena bhagavā tenupasaṅkami.

Upasaṅkamitvā bhagavantaṁ abhivādetvā
Ekamantaṁ aṭṭhāsi.
Ekamantaṁ ṭhitā kho sā devatā
Bhagavantaṁ gāthāya ajjhabhāsi:

Bahū devā manussā ca
Maṅgalāni acintayuṁ
Ākaṅkhamānā sotthānaṁ
Brūhi maṅgalamuttamaṁ.

Asevanā ca bālānaṁ
Paṇḍitānañca sevanā
Pūjā ca pūjanīyānaṁ
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Paṭirūpadesavāso ca
Pubbe ca katapuññatā
Attasammāpaṇidhi ca
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Bāhusaccañca sippañca
Vinayo ca susikkhito
Subhāsitā ca yā vācā
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Mātāpitu-upaṭṭhānaṁ
Puttadārassa saṅgaho
Anākulā ca kammantā
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Dānañca dhammacariyā ca
Ñātakānañca saṅgaho
Anavajjāni kammāni
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Āratī viratī pāpā
Majjapānā ca saññamo
Appamādo ca dhammesu
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Gāravo ca nivāto ca
Santuṭṭhī ca kataññutā
Kālena dhammasavanaṁ
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Khantī ca sovacassatā
Samaṇānañca dassanaṁ
Kālena dhammasākacchā
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Tapo ca brahmacariyañca
Ariyasaccāna dassanaṁ
Nibbānasacchikiriyā ca
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Phuṭṭhassa lokadhammehi
Cittaṁ yassa na kampati
Asokaṁ virajaṁ khemaṁ
Etammaṅgalamuttamaṁ.

Etādisāni katvāna
Sabbatthamaparājitā
Sabbattha sotthiṁ gacchanti
Tantesaṁ maṅgalamuttamanti.

 
Demikianlah telah saya dengar.
Pada suatu ketika Sang Bhagavā
berdiam di Jetavana,
ārāma milik hartawan Anāthapiṇḍika,
di dekat kota Sāvatthī.
 
Saat itulah sesosok dewa, ketika hari menjelang pagi,
dengan bercahaya cemerlang menerangi seluruh Jetavana,
mengunjungi Sang Bhagavā.
 
Setelah datang, menghormat Sang Bhagavā,
ia berdiri di satu sisi yang layak.
Dengan berdiri di satu sisi yang layak itulah,
ia memohon Sang Bhagavā dengan syair berikut ini :
 
Banyak dewa dan manusia
yang mengharapkan kebahagiaan,
mempersoalkan tentang berkah.
Mohon uraikan, apa berkah utama itu.
 
Tak bergaul dengan orang–orang dungu,
bergaul dengan para bijaksanawan,
dan menghormat yang patut dihormat,
Itulah berkah utama.
 
Bertempat tinggal di tempat yang sesuai,
memiliki timbunan kebajikan di masa lampau,
dan membimbing diri dengan benar,
Itulah berkah utama.
 
Berpengetahuan luas, berketerampilan,
terlatih baik dalam tata susila,
dan bertutur kata dengan baik,
Itulah berkah utama.
 
Membantu ayah dan ibu,
Menunjang anak dan isteri,
dan bekerja dengan sungguh-sungguh,
Itulah berkah utama.
 
Berdana, melakukan kebajikan,
menyokong sanak saudara,
dan tidak melakukan pekerjaan tercela,
Itulah berkah utama.
 
Menjauhi, menghindari perbuatan buruk,
menahan diri dari minuman keras,
dan tak lengah melaksanakan Dhamma,
Itulah berkah utama.
 
Memiliki rasa hormat, berendah hati,
merasa puas dengan yang dimiliki, ingat budi baik orang,
dan mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai,
Itulah berkah utama.
 
Sabar, mudah dinasihati,
mengunjungi para petapa,
dan membahas Dhamma pada waktu yang sesuai,
Itulah berkah utama.
 
Bersemangat dalam mengikis kilesa2, menjalankan hidup suci,
menembus Empat Kebenaran Mulia,
dan mencapai Nibbāna,
Itulah berkah utama.
 
Meski disinggung oleh hal-hal duniawi3
batin tak tergoyahkan,
tiada sedih, tanpa noda, dan penuh damai,
Itulah berkah utama.
 
Setelah melaksanakan hal-hal seperti itu,
para dewa dan manusia tak akan terkalahkan dimana pun,
mencapai kebahagiaan dimana pun berada.
Inilah berkah utama bagi para dewa dan manusia.
_________________________
1 Khuddakanikāya, Khuddakapāha.
2 Pengotor batin.
3 Kondisi Alam Delapan : 1. lābha (mendapatkan), 2. alābha (tak mendapatkan), 3. yasa (berkedudukan/berketenaran), 4. ayasa (tak berkedudukan/tak berketenaran), 5. nindā (hujatan), 6. pasaṁsā (sanjungan), 7. sukha (kebahagiaan), 8. dukkha (penderitaan).

79
7
KARAṆĪYAMETTA SUTTA (Bait 8, 9, dan 10)

KARAṆĪYAMETTA SUTTA1

Karaṇīyamatthakusalena
Yantaṁ santaṁ padaṁ abhisamecca:
Sakko ujū ca suhujū ca
Suvaco cassa mudu anatimānī.

Santussako ca subharo ca
Appakicco ca sallahukavutti
Santindriyo ca nipako ca
Appagabbho kulesu ananugiddho.

Na ca khuddaṁ samācare kiñci
Yena viññū pare upavadeyyuṁ.
Sukhino vā khemino hontu
Sabbe sattā bhavantu sukhitattā.

Ye keci pāṇabhūtatthi
Tasā vā thāvarā vā anavasesā
Dīghā vā ye mahantā vā
Majjhimā rassakā aṇukathūlā.

Diṭṭhā vā ye ca adiṭṭhā
Ye ca dūre vasanti avidūre
Bhūtā vā sambhavesī vā
Sabbe sattā bhavantu sukhitattā.

Na paro para nikubbetha
Nātimaññetha katthaci naṁ kañci
Byārosanā paṭīghasaññā
Nāññamaññassa dukkhamiccheyya.

Mātā yathā niyaṁ puttaṁ
Āyusā ekaputtamanurakkhe.
Evampi sabbabhūtesu
Mānasambhāvaye aparimāṇaṁ.

Mettañca sabbalokasmiṁ
Mānasambhāvaye aparimāṇaṁ
Uddhaṁ adho ca tiriyañca
Asambādhaṁ averaṁ asapattaṁ.

Tiṭṭhañcaram nisinno vā
Sayāno vā yāvatassa vigatamiddho
Etaṁ satiṁ adhiṭṭheyya
Brahmametaṁ vihāraṁ idhamāhu.

Diṭṭhiñca anupagamma
Sīlavā dassanena sampanno
Kāmesu vineyya gedhaṁ
Nahi jātu gabbhaseyyaṁ punaretīti.

 
Inilah yang patut dikerjakan
oleh ia yang tangkas dalam hal yang berguna,
yang menghantar ke jalan kedamaian:
sebagai orang yang cakap, jujur,2 tulus,3
mudah dinasihati, lemah lembut, tidak sombong;
 
merasa puas atas yang dimiliki,  mudah dirawat,
tidak repot, bersahaja hidupnya,
berindria tenang, penuh pertimbangan,
sopan, tak melekat pada keluarga-keluarga;
 
tidak berbuat kesalahan walaupun kecil,
yang dapat dicela oleh para bijaksanawan,
senantiasa bersiaga dengan ujaran cinta kasih:
‘Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram.
Semoga semua makhluk hidup bahagia.’
 
Makhluk hidup apa pun yang ada;
yang goyah4 dan yang kokoh5 tanpa kecuali,
yang panjang atau yang besar,
yang sedang, pendek, kecil, kurus atau pun yang gemuk;
 
Yang tampak atau pun yang tak tampak,
yang berada jauh atau pun dekat,
yang telah menjadi atau pun yang belum menjadi,
semoga mereka semua hidup bahagia.
 
Tak sepatutnya yang satu menipu yang lainnya,
tidak menghina siapa pun di mana juga;
dan, tak selayaknya karena marah dan benci
mengharap yang lain celaka.
 
Sebagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwa
melindungi putra tunggalnya;
demikianlah terhadap semua makhluk,
kembangkan pikiran cinta kasih tanpa batas.
 
Cinta kasih terhadap makhluk di segenap alam,
patut dikembangkan tanpa batas dalam batin
baik ke arah atas, bawah, dan diantaranya6;
tidak sempit, tanpa kedengkian, tanpa permusuhan.
 
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
ataupun berbaring, sebelum terlelap;
sepatutnya ia memusatkan perhatian ini
yang disebut sebagai ‘berdiam dalam Brahma’

Ia yang mengembangkan mettā, tak berpandangan salah7,
teguh dalam sīla dan berpengetahuan sempurna,
dan melenyapkan kesenangan nafsu indria8;
tak akan lahir dalam rahim lagi9.
_________________________
Khuddakanikāya, Khuddakapāṭha; dengan nama ‘Mettasutta’.
Perbuatan lurus melalui ucapan ataupun jasmani.
Perbuatan lurus melalui pikiran (tidak munafik).
Yang gampang tergoyah oleh keinginan dan ketakutan.
Yang terkendali keinginan dan ketakutannya.
Arah atas – alam arūpa, arah bawah = alam nafsu, arah di antaranya = alam rūpa.
Tak berpandangan salah terhadap nāmarūpa (sakkāyadiṭṭhi).
Pencapaian sakadāgāmi.
Pencapaian anāgāmi.

90
8
MORA PARITTA

MORA PARITTA1

Udetayañ-cakkhumā ekarājā
Harissavaṇṇo paṭhavippabhāso
Taṁ taṁ namassāmi harissavaṇṇaṁ
Paṭhavippabhāsaṁ
Tayājja guttā viharemu divasaṁ.
 
Ye brāhmaṇā vedagu sabbadhamme
Te me namo te ca maṁ pālayantu.
Namatthu buddhānaṁ namatthu bodhiyā.
Namo vimuttānaṁ namo vimuttiyā.
Imaṁ so parittaṁ katvā
Moro carati esanā.
 
Apetayañ-cakkhumā ekarājā
Harissavaṇṇo paṭhavippabhāso
Taṁ taṁ namassāmi harissavaṇṇaṁ
Paṭhavippabhāsaṁ
Tayājja guttā viharemu rattiṁ.
 
Ye brāhmaṇā vedagū sabbadhamme
Te me namo te ca maṁ pālayantu
Namatthu buddhānaṁ namatthu bodhiyā.
Namo vimuttānaṁ namo vimuttiyā.
Imaṁ so parittaṁ katvā
Moro vāsamakappayīti.

 
‘Sang Surya, penerang, raja sinar,
yang berwarna keemasan, penerang pertiwi;
terbit di ufuk timur.
Sujudku kepadanya yang berwarna keemasan,
penerang pertiwi itu.
Dengan lindunganmu, kami hidup bahagia di hari ini.
 
Sujudku kepada para brāhmaṇa suci,
penembus pengetahuan tentang segala Dhamma.
Semoga mereka melindungiku.
 
Sujudku kepada para Buddha,
Sujudku kepada pengetahuan pencerahan mereka.
Sujudku kepada mereka yang telah mencapai kebebasan.
Sujudku kepada pengetahuan kebebasan mereka.’
Burung merak itu, setelah membuat perlindungan ini,
pergi mencari penghidupan.
 
‘Sang Surya, penerang, raja sinar,
yang berwarna keemasan, penerang pertiwi,
tenggelam di ufuk barat.
Sujudku kepadanya yang berwarna keemasan,
penerang pertiwi itu.
Dengan lindunganmu, kami hidup bahagia di malam ini.
 
Sujudku kepada para brāhmaṇa suci,
penembus pengetahuan tentang segala Dhamma.
Semoga mereka melindungiku.
 
Sujudku kepada para Buddha.
Sujudku kepada pengetahuan pencerahan mereka.
Sujudku kepada mereka yang telah mencapai kebebasan.
Sujudku kepada pengetahuan kebebasan mereka.’
Burung merak itu, setelah membuat perlindungan ini,
tinggal untuk beristirahat.
_________________________
1  Khuddakanikāya, Jātaka.

103
9
CULAMAṄGALACAKKAVĀḶA GĀTHĀ

Sabbabuddhā-nubhāvena
Sabbadhammā-nubhāvena
Sabbasaṅghā-nubhāvena
 
Buddharatanaṁ
Dhammaratanaṁ
Saṅgharatanaṁ
Tiṇṇaṁ ratanānaṁ ānubhāvena
 
Caturāsīti-sahassa-dhammakkhandhā-nubhāvena
Piṭakattayānubhāvena
Jinasāvakānubhāvena
 
Sabbe te rogā
Sabbe te bhayā
Sabbe te antarāyā
Sabbe te upaddavā
Sabbe te dunnimittā
Sabbe te avamaṅgalā vinassantu.
 
Āyuvaḍḍhako
Dhanavaḍḍhako
Sirivaḍḍhako
Yasavaḍḍhako
Balavaḍḍhako
Vaṇṇavaḍḍhako
Sukhavaḍḍhako
Hotu sabbadā.
 
Dukkharogabhayā verā
Sokā sattu cupaddavā
Anekā antarāyāpi
Vinassantu ca tejasā.
 
Jayasiddhi dhanaṁ lābhaṁ
Sotthi bhāgyaṁ sukhaṁ balaṁ
Siri āyu ca vaṇṇo ca
Bhogaṁ vuḍḍhī ca yasavā
Satavassā ca āyū ca
Jīvasiddhī bhavantu te.
 
Bhavatu sabbamaṅgalaṁ
Rakkhantu sabbadevatā
Sabbabuddhā-nubhāvena
Sadā sotthī bhavantu te.
 
Bhavatu sabbamaṅgalaṁ
Rakkhantu sabbadevatā
Sabbadhammā-nubhāvena
Sadā sotthī bhavantu te.
 
Bhavatu sabbamaṅgalaṁ
Rakkhantu sabbadevatā
Sabbasaṅghā-nubhāvena
Sadā sotthī bhavantu te.

 
Dengan kekuatan semua Buddha,
dengan kekuatan semua Dhamma,
dengan kekuatan semua Saṅgha;
 
dengan kekuatan ketiga Mustika:
mustika Buddha,
mustika Dhamma,
mustika Saṅgha;
 
dengan kekuatan delapanpuluh empat ribu kelompok Dhamma,
dengan kekuatan Tipiṭaka,
dengan kekuatan siswa-siswa Sang Pemenang;
 
semoga semua penyakit,
semua ketakutan,
semua rintangan,
semua musibah,
semua tanda-tanda jelek,
semua malapetaka Anda;
menjadi lenyap adanya.
 
Semoga Anda senantiasa
berusia panjang,
berkekayaan melimpah,
berkemuliaan luhur,
berkedudukan terhormat,
berkekuatan besar,
berparas bagus, dan
berkebahagiaan dalam.
 
Semoga penderitaan, penyakit, rasa takut, permusuhan,
kesedihan, seteru, musibah,
serta segala macam rintangan apa pun;
semua lenyap berkat kekuatan ini.
 
Semoga kemenangan, keberhasilan, harta, keuntungan,
keselamatan, keberuntungan, kebahagiaan, kekuatan
kemakmuran, panjang umur, paras bagus,
kesejahteraan, kemajuan, kedudukan,
usia seratus tahun, dan keberhasilan hidup;
ada pada Anda.
 
Semoga jadilah semua berkah kebaikan.
Semoga semua dewa melindungi.
Dan, dengan kekuatan semua Buddha,
semoga kesejahteraan selalu ada pada Anda.
 
Semoga jadilah semua berkah kebaikan.
Semoga semua dewa melindungi.
Dan, dengan kekuatan semua Dhamma,
semoga kesejahteraan selalu ada pada Anda.
 
Semoga jadilah semua berkah kebaikan.
Semoga semua dewa melindungi.
Dan, dengan kekuatan semua Saṅgha,
semoga kesejahteraan selalu ada pada Anda.

116
10
JAYA PARITTA

Jayanto bodhiyā mūle
Sakyānaṁ nandivaḍḍhano
Evaṁ tvaṁ vijayo hohi
Jayassu jayamaṅgale.
 
Aparājitapallaṅke
Sīse paṭhavipokkhare
Abhiseke sabbabuddhānaṁ
Aggappatto pamodati.
 
Sunakkhattaṁ sumaṅgalaṁ
Supabhātaṁ suhuṭṭhitaṁ
Sukhaṇo sumuhutto ca
Suyiṭṭhaṁ brahmacārisu.
 
Padakkhiṇaṁ kāyakammaṁ
Vācākammaṁ padakkhiṇaṁ
Padakkhiṇaṁ manokammaṁ
Paṇidhī te padakkhiṇā
Padakkhiṇāni katvāna
Labhantatthe, padakkhiṇe.


Semoga Anda memperoleh berkah kejayaan;
sebagaimana Mahabijaksanawan
yang berjaya atas Māra di bawah pohon Bodhi,
mencapai kejayaan yang unggul di antara para Buddha,
yang berbahagia di atas tahta nan mulia dan tak terkalahkan,
yang perkasa di maha pertiwi, pembawa suka-cita kaum Sākya.
 
Saat berbuat baik; itulah neptu1 yang baik, berkah yang baik,
fajar yang terang, bangun tidur yang ceria,
waktu yang baik, saat yang baik,
dan disebut telah memuja para suciwan dengan baik.
 
Setelah melakukan kebaikan-kebaikan, yaitu:
bertindak baik,
berucap baik,
berpikir baik,
berpengharapan baik;
pahala-pahala baiklah yang akan diperoleh.
_________________________
1 Penghitungan waktu yang berkaitan dengan ilmu membaca bintang.

111
11
SUMAṄGALA GĀTHĀ I (pemercikan tirta)

Hotu sabbaṁ sumaṅgalaṁ
Rakkhantu sabbadevatā
Sabbabuddhā-nubhāvena
Sotthī hontu nirantaraṁ.
 
Hotu sabbaṁ sumaṅgalaṁ
Rakkhantu sabbadevatā
Sabbadhammā-nubhāvena
Sotthī hontu nirantaraṁ.
 
Hotu sabbaṁ sumaṅgalaṁ
Rakkhantu sabbadevatā
Sabbasaṅghā-nubhāvena
Sotthī hontu nirantaraṁ.


Semoga segala berkah kebaikan menjadi kenyataan.
Semoga semua dewa melindungi.
Dan, dengan kekuatan semua Buddha,
semoga Anda senantiasa sejahtera.
 
Semoga segala berkah kebaikan menjadi kenyataan.
Semoga semua dewa melindungi.
Dan, dengan kekuatan semua Dhamma,
semoga Anda senantiasa sejahtera.
 
Semoga segala berkah kebaikan menjadi kenyataan.
Semoga semua dewa melindungi.
Dan, dengan kekuatan semua Saṅgha,
semoga Anda senantiasa sejahtera.

120

Hal: << First | < Prev | 1 | Next > | Last >>
menu SASANA SUBHASITA
menu