Berita / Ceramah

Dhamma Tak Lekang Oleh Waktu


Puja Bakti Umum
Minggu, 12 January 2020
Vihara Sasana Subhasita
Sharing Dhamma: P.Md Suhendri
Tema Dhamma: Dhamma Tak Lekang Oleh Waktu
Penulis & Editor: Lij Lij


Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x)

Kālena dhammassavanaṁ Etammaṅgalamuttamaṁ.
mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai, itulah Berkah Utama.

Gelombang kehidupan datang silih berganti. Ketika dalam keadaan stabil, kita dapat dengan mudah menjalankan kehidupan. Namun ketika 'gelombang tinggi' datang tidak juga ada yang mampu menghadapinya. Ada orang yang mengalami kesedihan yang berlarut-larut bahkan sampai dengan mengakhiri kehidupannya sendiri alias bunuh diri.
Pada kesempatan ini kita akan membahas kehidupan dari perspective yang berbeda.

Kebenaran Universal berupa Dhamma telah ditemukan oleh Sang Buddha sejak 588 B.E
tepatnya ketika Sang Buddha mengajarkan Dhamma pertama kali di Taman Rusa Isipatana kepada 5 orang pertapa.
Dhamma disampaikan oleh Sang Buddha dengan begitu luhur dan begitu agung kepada murid-murid Nya hingga murid-murid Nya mencapai pencerahan dan terbebas dari penderitaan samsara.

Kalau kita melihat Dhamma yang begitu Agung dapat bertahan hingga saat ini, pasti ada penyebabnya.

Apa perbedaan Zaman Dulu dengan Zaman Sekarang? Yang paling jelas terlihat adalah kemajuan teknologi. Zaman Sekarang dipenuhi dengan teknologi canggih diantaranya smartphone yang dimiliki oleh hampir setiap orang.
Contoh lainnya: Fenomena Sophia - robot pertama di dunia yang menyerupai manusia dan mampu ber-ekspresi seperti manusia serta mampu berinteraksi dengan manusia.
Robot Sophia dengan kecerdasan buatan yang tidak kalah dengan manusia.
Tetapi ada yang berbeda antara robot sophia dengan manusia.
Menurut pandangan Buddhis, yang membedakan antara robot dengan manusia adalah bahwa robot tidak memiliki batin seperti yang dimiliki manusia.

Pertanyaannya;
Apakah kecanggihan teknologi membuat manusia semakin baik?
Manusia dapat menggunakan kecanggihan teknologi untuk hal-hal yang positif untuk mempermudah pekerjaan; namun disisi lain
kecanggihan teknologi justru membuat manusia menjadi tergantung.

Pertanyaan selanjutnya;
Apakah kecanggihan teknologi membuat manusia menjadi bijaksana?
Kebijaksanaan itu harus dimulai dari diri sendiri. Dan yang namanya kebijaksanaan tidak dapat ditransfer, tidak dapat ditukar, tidak bisa diperjual-belikan. Kebijaksanaan diperoleh melalui pelatihan yang berkesinambungan oleh diri sendiri.

Kejahatan-kejahatan yang terjadi di masyarakat dewasa ini salah satu faktor pemicunya adalah karena teknologi dan lingkungan.
Apa hubungan kecanggihan teknologi dengan kejahatan-kejahatan tersebut?

Lebih 2600 Tahun yang lalu, kejahatan sudah ada di zaman Buddha.
Pembunuhan, pencurian, asusila, bohong, fitnah, mabuk-mabukan, dan lainnya..
Mengapa kejahatan-kejahatan itu dapat terjadi? Apa sebabnya??
TANHA (Nafsu Keinginan)

Segala sesuatu yang kita lakukan (terutama yang buruk) disebabkan oleh Tanha - nafsu keinginan yang berubah menjadi bentuk-bentuk yang namanya keserakahan, nafsu keinginan yang berubah menjadi kebencian atau ketidakpuasan, dan nafsu keinginan yang menjadi bentuk moha-ketidaktahuan.

Maka dari itu apa yang diajarkan oleh Sang Buddha dalam 4 Kesunyataan Mulia; jika kita tahu 'Dukkha', kita tahu 'Sebab dari Dukkha' , tahu 'Lenyapnya Dukkha', dan tahu 'Jalan menuju Lenyapnya Dukkha'; maka kita akan tahu bahwa penyebab dari Dukkha itu sebenarnya adalah Tanha.

DHAMMA TAK LEKANG OLEH WAKTU
Walau Dhamma telah ada sejak 2600 tahun yang lalu, tetapi Dhamma / kebenaran tetap ada sampai saat ini. Dhamma yaitu kebenaran-kebenaran yang hakiki salah satunya yang sering kita dengar adalah bahwa kehidupan itu adalah tidak kekal; dan ketidak-kekalan itu / bentukan-bentukan itu akan mengalami yang namanya penderitaan jika kita lekati. Dan bentukan-bentukan yang tidak kekal yang kita lekati itu sesungguhnya adalah tanpa inti. Kebenaran hakiki bahwa sesungguhnya semua adalah proses. Apapun kita lakukan / rasakan dalam kehidupan ini baik kelahiran, kesakitan, kesedihan, kematian adalah sebuah proses. Tinggal bagaimana kita membuat proses itu menjadi baik.

"Semakin sering kita mendengar Dharma, maka kita akan mendapati bahwa kebijaksanaan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Seiring berlalunya waktu, zaman juga terus berubah.
Meski zaman terus berubah, tetapi Dharma tidak lapuk oleh waktu. Dharma tidak pernah berubah.
Dharma membimbing manusia sesuai dengan kondisi dan perubahan zaman. Sampai kapan pun, Dharma tidak pernah berubah meski zaman terus berubah.
- Master Cheng Yen -

Kebenaran hakiki mengenai Hukum Karma berlaku universal baik bagi mereka yang percaya maupun yang tidak. Inilah Dhamma yang tidak lekang oleh waktu. Jika kita semua yakin bahwa semua perbuatan baik ataupun buruk akan memberikan hasil bagi pelakunya; maka kita akan lebih waspada untuk tidak melakukan kejahatan dan selalu melakukan kebaikan.

Bagaimana Dhamma tak lekang oleh waktu menjadikan bermanfaat untuk kehidupan ini?
3 Tahapan Dalam Belajar Dhamma
1. PARIYATTI - mempelajari Dhamma secara teori
2. PATIPATTI - melaksanakan Dhamma dalam kehidupan
3. PATIVEDHA - merealisasikan Dhamma sehingga mencapai Nibbana.

Mulai darimana agar TANHA dapat dikendalikan?? Adalah selalu berjalan di dalam Dhamma dengan cara :
MENJAGA MORALITAS
• HIRI - malu berbuat jahat
• OTTAPA - takut akibat perbuatan jahat
• Cinta Kasih & Kasih Sayang
• Terus menjaga Kesadaran dari munculnya nafsu keinginan (tanha)
SENANTIASA MELAKUKAN KEBAJIKAN DAN MEMBERSIHKAN BATIN

Marilah kita mengendalikan nafsu keinginan dengan menjaga moralitas melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan.
Dengan mempunyai rasa malu berbuat jahat dan takut akan akibat perbuatan jahat, serta mengembangkan cinta kasih & kasih sayang sehingga Dhamma bukan hanya tak lekang oleh waktu, namun Dhamma juga sebagai pedoman hidup kita.

Semoga bermanfaat




Related Postview all

5 Keberuntungan

access_time10 Januari 2020 - 00:17:38 WIB pageview 8261 views

Semua orang tentunya ingin memiliki kehidupan yang baik, memiliki kehidupan yang enak, memiliki kehidupan yang beruntung. Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang merasa hidupnya kurang ... [Selengkapnya]

How to Balance Material and Spiritual Life

access_time10 Desember 2019 - 22:34:05 WIB pageview 7623 views

Adanya berbagai perubahan menyebabkan kegelisahan dimasa yang akan datang. Kita terkadang tidak siap menghadapi perubahan. Misalnya perubahan penduduk yang semakin banyak, perekonomian yang ... [Selengkapnya]

Menjadi Buddhis yang Lebih Baik

access_time26 November 2019 - 00:13:55 WIB pageview 8150 views

Kegelisahan empiris dari data survey yang dikemukakan pembicara sebelumnya (Emil Atmadjaya) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan umat Buddha tahun 2010-2050 adalah minus 0,3%. Hasil survey ... [Selengkapnya]

Memberikan Persembahan kepada Sangha dan Memuja Tapak Kaki Sang Buddha

access_time22 November 2019 - 01:15:05 WIB pageview 8857 views

Masa Kathina atau Kathina Kala atau disebut juga Civara Masa yaitu ‘bulan jubah’ yang berlangsung 1 bulan penuh setelah 3 bulan para Bhikkhu menjalani masa vassa. Pada tahun ... [Selengkapnya]

Berdana dengan Sila, Samadhi dan Panna

access_time22 November 2019 - 01:06:19 WIB pageview 9158 views

Ada seorang umat yang baru menjadi buddhis bertanya pada umat buddha yang sudah lama: apakah umat buddha bisa mengundang para bhikku untuk memberikan blessing pd keluarga kami? Apakah kami ... [Selengkapnya]

menu SASANA SUBHASITA
menu