Berita / Ceramah

Bagaimana Cara Kita Mempraktekan Dhamma dalam Kehidupan Sehari - Hari


Puja Bakti Bpk/Ibu
Rabu 13 Februari 2019
Vihara Sasana Subhasita
Sharing dhamma : Ramani Liliewati
Tema dhamma. :
Bagaimana cara kita mempraktekan dhamma dalam kehidupan sehari - hari


Sudahkah kita mempraktekan dhamma dlm kehidupan sehari - hari ?

Ada yg menjawab gampang saya sudah bisa , berbuat baik sudah banyak

Disini coba kita renungkan , kita selalu belajar dari bawah dulu , dari akarnya dulu
Biarkan akar ini bergerak sendiri mengarahkan kita
Apakah kita diarahkan kepada yang itu menyentuh , dia yg menyentuh
Atau diarahkan kepada itu tidak menyentuh ,dia yang tidak menyentuh

Yang dimaksud ini adalah kebahagiaan dan penderitaan
Perbuatan yang baik = kebahagiaan
Perbuatan yang buruk = penderitaan

Kebahagiaan itu akan
menyentuh , dia yg menyentuh kebahagiaan
Kebahagiaan tidak akan menyentuh , dia yang tidak melakukan kebahagiaan
Begitu pula penderitaan akan menyentuh dia yang menyentuh penderitaan
Penderitaan tidak akan menyentuh dia yang tidak menyentuh panderitaan

Kalau kita menyentuh yang baik tentu yang baik juga akan menyentuh kita
Kalau kita menyentuh kebahagiaan pasti kebahagiaan akan menyentuh kita

Sama seperti kalau kita mempunyai rumah kalau kita tidak pernah membersihkan rumah pasti rumah kita akan kotor

Demikian juga pikiran ,kita harus membersihkan pikiran kita dari kekotoran batin

Dalam melaksanakan aktifitas kita sehari- hari dari bangun tidur sampai tidur lagi , apa yg sudah kita lakukan ?

Bekerja ? Mencari uang ?
Untuk memenuhi kebutuhan hidup

Hidup ini bukan main-main
Hidup ini harus dimanfaatkan dengan baik , harus bisa memanfaatkan waktu
Karena itu orang yg mengenal Dhamma adalah orang juga memiliki berkah

Tapi ini sebenarnya adalah jangka pendek
Apakah kita sudah memikirkan jangka panjangnya?
Hidup untuk yang akan datang harus kita pikirkan juga
Kita mau menjadi orang yang beruntung atau mau
menjadi orang yg tidak beruntung ?

Seorang dewa Brahma bertanya kepada Sang Budha
Sang Budha , manusia macam apakah yang paling beruntung dan manusia macam apakah yg paling tidak beruntung ?

Sang Budha katakan , manusia yg paling beruntung adalah orang yg memiliki kedermawanan , orang yg memiliki pikiran untuk berbagi

Orang yg beruntung ini kalau punya harta dia tidak ambil semua , sebagian diberikan kepada yg memerlukan

Inilah orang yg pandai , dia sudah membuat tanjakan-tanjakan kebajikan semasa hidupnya dan sudah pasti orang ini akan terlahir di alam bahagia
Karena orang ini mengerti Dhamma dan pengetahuan Dhamma ini dia manfaatkan dengan sebaik2nya semasa dia hidup didunia ini
Diapun memahami sila dan berusaha melakukan perbuatan yg baik , salah satunya adalah kejujuran dilakukan dgn kebijaksanaan

Dengan kejujuran maka orang ini akan semakin pandai didalam pengetahuan dhamma sehingga menjadi orang yg sukses ( beruntung )
Dan tidak lupa selalu berbagi ( menjadi orang yg dermawan )
Maka pada saat orang seperti ini meninggal dunia , harta yang sudah dia berikan harta ini juga akan dia bawa yaitu harta kebajikan
Maka Sang Budha katakan inilah orang yang paling beruntung

Sedangkan orang yg paling tidak beruntung adalah orang yg kikir
Karena semasa hidupnya hanya meminta minta kepada orang lain untuk kebutuhan hidupnya dll
Padahal orang ini memiliki harta yg banyak tetapi hanya untuk disimpan dan tidak mau berbagi
Dan akhirnya pada saat dia meninggal dunia , harta yg dia simpan dan mungkin juga harta yg dari boleh meminta2
Yg sebagian dia simpan juga, itu tidak dia bawa tapi yg dia bawa adalah warisan hutang dan itu yg harus dia bayar pada kehidupan selanjutnya

Maka Sang Budha katakan inilah orang paling tidak beruntung ( orang bodoh )

Makai kita harus pandai-pandai memiliki kejujuran , kebijaksanaan
Jadi disini dengan jujur katakan bahwa kita ini harus benar-benar berbuat baik , kita tidak boleh berbohong kepada diri sendiri kita harus melakukan yang baik dan harus bijaksana

Akhirnya kita ini menjadi yang pandai di dalam dhamma , mudah-mudahan dengan mempraktekan dhamma sehari-hari ini kita menjadi lebih baik lagi dan kita bisa mempraktekan jangka panjang ini untuk akhir kehidupan kita nantinya

Sadhu , Sadhu , Sadhu

Dirangkum oleh: Ocin




Related Postview all

5 Kekuatan Menuju Tujuan

access_time13 Februari 2019 - 22:29:11 WIB pageview 7802 views

Setiap orang di dunia tentu memiliki tujuan dalam hidupnya, entah tujuan yg terarah maupun tujuan yg seadanya namun banyak yg tidak menyadari bahwa untuk mencapai tujuan, kita mesti ... [Selengkapnya]

Menjadi Mulia dengan Mengalahkan Diri Sendiri

access_time28 Januari 2019 - 23:11:24 WIB pageview 7733 views

Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa. (3x) "Sesungguhnya mereka yang dapat mengalahkan dirinya sendiri, memiliki sifat yang mulia." Dapat berkumpul melaksanakan puja bakti ... [Selengkapnya]

Menghitung Potensi Diri dari Shio dikaitkan dengan Dhamma

access_time23 Januari 2019 - 23:13:13 WIB pageview 10704 views

Orang Tionghoa sangat konsen terhadap ramalan keberuntungan, nasib baik dan nasib buruk dari shio seseorang. Sejak jaman Dinasti Hwang Di (Kaisar Kuning) dimana 90% bangsa Han yang ... [Selengkapnya]

Saringan Pikiran, Landasan Indriya dan Keakuan

access_time16 Januari 2019 - 12:28:46 WIB pageview 8346 views

Memulai sesuatu yang mungkin belum pernah dilakukan melalui sebuah tulisan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi mengenai yang memang tidak kasat mata namun benar-benar nyata ada dalam ... [Selengkapnya]

Jadilah Pulau Bagi Dirimu Sendiri

access_time14 Januari 2019 - 23:47:29 WIB pageview 8580 views

Kebijaksanaan & pendewasaan diri dapat diraih lewat pelatihan diri di tempat yang sunyi, bukan di tempat yang hiruk-pikuk dunia gemerlap. Namun anak muda pada masa sekarang ini lebih ... [Selengkapnya]

menu SASANA SUBHASITA
menu