Berita / Ceramah

Berkah Utama


MAṄGALA SUTTA (Sutta tentang Berkah)

Adalah Bhikkhu Ananda, murid Sang Buddha yang memiliki daya ingat luar biasa yang selalu menemani Sang Buddha dalam perjalanannya membabarkan Dhamma.

Sebagai asisten tetap Sang Buddha; Bhikkhu Ananda berkesempatan untuk mendengarkan semua khotbah Sang Buddha dan berkat ingatannya yang kuat, Bhikkhu Ananda dapat mengulang kembali sutta-sutta yang diajarkan oleh Sang Buddha.

1 diantaranya: MAṄGALA SUTTA

 (Sutta tentang Berkah)

 

Evamme sutaṁ.

Ekaṁ samayaṁ bhagavā,

Sāvatthiyaṁ viharati,

Jetavane anāthapiṇḍikassa, ārāme.

 

-Demikian telah saya dengar.

Pada suatu ketika Sang Bhagavā berdiam di Jetavana, ārāma milik hartawan Anāthapiṇḍika. di dekat kota Sāvatthi-

 

> Pengulangan Sutta oleh Bhikkhu Ananda selalu dimulai dengan "Evamme sutaṁ..."

 

Atha kho aññatarā devatā, Abhikkantāya rattiyā abhikkantavaṇṇā,

Kevalakappaṁ jetavanaṁ obhāsetva,

Yena Bhagavā tenupasaṅkami.

 

-Saat itulah sesosok dewa, ketika hari menjelang pagi,

dengan bercahaya cemerlang menerangi seluruh Jetavana,

mengunjungi Sang Bhagavā-

 

> Ketika hari menjelang pagi adalah waktu yang disediakan oleh Sang Buddha untuk mengajarkan Dhamma kepada para Dewa

 

Upasaṅkamitvā bhagavantaṁ abhivādetvā

Ekamantaṁ aṭṭhāsi.

Ekamantaṁ ṭhitā kho sā devatā

Bhagavantaṁ gāthāya ajjhabhāsi:

 

-Setelah datang, menghormat Sang Bhagavā,

ia berdiri di satu sisi yang layak. Dengan berdiri di satu sisi yang layak itulah,

ia memohon Sang Bhagavā dengan syair berikut ini:-

 

Bahū devā manussā ca

Maṅgalāni acintayuṁ

Ākaṅkhamānā sotthānaṁ

Brūhi maṅgalamuttamaṁ.

 

-Banyak dewa dan manusia,

yang mengharapkan kebahagiaan,

mempersoalkan tentang berkah.

Mohon uraikan, apa Berkah Utama itu-

 

1.  Asevanā ca bālānaṁ

Tak bergaul dengan orang-orang dungu

> yaitu orang-orang yang selalu mengajak kita ke jalan yang tidak benar.

 

Paṇḍitānañca sevanā

Bergaul dengan para bijaksanawan

> yaitu orang-orang yang memahami 4 Kesunyataan Mulia, menjalankan Sila, menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan.

Faktor pembentuk sifat seseorang antara lain: 1. DNA (keturunan) 2. Pergaulan 3. Lingkungan; dalam keseharian yang paling utama adalah sikap orang tua dimana sebagai orang tua hendaknya memberikan contoh yang baik.

 

Pūjā ca pūjanīyānaṁ

Menghormat yang patut dihormat

> yaitu orang tua (meskipun orang tua memiliki sifat / sikap yang kurang baik), para leluhur, dan guru.

 

Etammaṅgalamuttamaṁ.

Itulah berkah utama

 

2. Paṭirūpadesavāso ca

Bertempat tinggal di tempat yang sesuai

> yaitu tinggal ditempat yang aman dan damai, sejahtera mudah mencari nafkah, mudah mempelajari Dhamma.

 

Pubbe ca katapuññatā

Memiliki timbunan kebajikan dimasa lampau

> tanpa ada timbunan kebajikan dimasa lampau maka tidak mungkin dapat bertempat tinggal di tempat yang sesuai;

> tidak berarti timbunan kebajikan sekarang untuk kehidupan selanjutnya tetapi bisa juga untuk kehidupan kita 10 / 20 tahun mendatang masih dalam kehidupan yang sama (tidak harus meninggal dulu)

 

Attasammāpaṇidhi ca

Membimbing diri dengan benar

> yaitu menjalankan 8 Jalan Mulia atau  minimal menjalankan Pancasila

 

Etammaṅgalamuttamaṁ.

Itulah berkah utama

 

3. Bāhusaccañca sippañca

Berpengetahuan luas, berketrampilan

> dengan berpengetahuan luas akan mempermudah kita membina hubungan baik dengan semua pihak; enak dan nyambung diajak bicara

> diikuti dengan berketrampilan sehingga kita dapat berkembang (untuk sukses)

 

Vinayo ca susikkhito

Terlatih baik dalam tata susila

> memiliki sopan santun

 

Subhāsitā ca yā vācā

Bertutur kata dengan baik

> yaitu berkata benar, tepat saatnya, enak didengar; sehingga hubungan baik dapat terbina dengan siapa saja.

 

Etammaṅgalamuttamaṁ.

Itulah berkah utama

 

4. Mātāpitu-upaṭṭhānaṁ

Membantu ayah dan ibu

> bakti kepada orang tua adalah nomor 1, dengan restu dan doa orangtua; kita wajib memberikan perhatian, kasih sayang, dan mengarahkan orangtua ke jalan Dhamma untuk berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha.

 

Puttadārassa saṅgaho

Menunjang anak dan istri

> tidak meninggalkan anak dan istri tetapi sebaliknya harus didukung, menghargai istri, sabar, jadi pendengar yang baik, berikan respon yang baik.

 

Anākulā ca kammantā

Bekerja dengan sungguh-sungguh

> bekerja dengan 1/2 hati tidak akan maju; kita harus menyenangi pekerjaan kita, menemukan manfaat, mendapatkan kemajuan bagi diri sendiri dan keluarga.

 

Etammaṅgalamuttamaṁ.

Itulah berkah utama.

 

5. Dānañca dhammacariyā ca

Berdana, melakukan kebajikan

> tidak hanya dengan uang, tetapi bisa melalui dhamma, atau senyum; berdana adalah untuk melatih cinta kasih sehingga orang-orang disekitar kita pun merasakan senang.

 

ñātakānañca saṅgaho

Menyokong sanak saudara

> menyokong bukan hanya sebatas materi tetapi juga mengarahkan kejalan yang benar.

 

Anavajjāni kammāni

Tidak melakukan pekerjaan tercela

> sesuai dengan Pancasila; menghindari pembunuhan makhluk hidup, menghindari perdagangan yang mengancam kehidupan makhluk lain (racun, bahan bom, narkoba, tempat pelacuran, diskotik)

 

Etammaṅgalamuttamaṁ.

Itulah berkah utama

 

6. Āratī viratī pāpā

Menjauhi menghindari perbuatan buruk

> termasuk perbuatan melalui  pikiran, ucapan, perbuatan.

 

Majjapānā ca saññamo

Menahan diri dari minuman keras

> tidak melemahkan kesadaran

 

Appamādo ca dhammesu

Tidak lengah melaksanakan Dhamma

> tidak hanya melaksanakan Dhamma di vihara / retreat tetapi laksanakan Dhamma setiap saat melalui pikiran ucapan perbuatan.

 

Etammaṅgalamuttamaṁ.

Itulah berkah utama

 

7. Gāravo ca nivāto ca

Memiliki rasa hormat, berendah hati,

merasa puas dengan yang dimiliki

> Setiap orang adalah guru bagi kita; walau seorang pengemis sekalipun, kita tetap bisa belajar atas kesabarannya, perjuangannya, kerendahan hatinya.

Turunkan ego. Pahami arti kata 'cukup'

 

Santuṭṭhī ca kataññutā

Ingat budi baik orang

> jangan lupakan kebaikan orang lain, perlakuan baik orang lain terhadap kita

 

Kālena dhammassavanaṁ

Mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai

> artinya mendengarkan Dhamma pada saat kita siap misalnya kita datang ke vihara karena memang siap untuk mendengarkan Dhamma.

Etammaṅgalamuttamaṁ.

Itulah berkah utama

 

 

Selanjutnya.... untuk pengembangan bathin

(tidak dibahas)

 

8. Khantī ca sovacassatā

Samaṇānañca dassanaṁ

Kālena Dhammasākacchā

Etammaṅgalamuttamaṁ.

- Sabar, mudah dinasihati,

mengunjungi para pertapa,

dan membahas Dhamma pada waktu yang sesuai,

Itulah Berkah Utama -

 

9. Tapo ca brahmacariyañca

Ariyasaccāna dassanaṁ

Nibbānasacchikiriyā ca

Etammaṅgalamuttamaṁ.

- Bersemangat dalam mengikis kilesa, menjalankan hidup suci,

menembus Empat Kebenaran Mulia,

dan mencapai Nibbāna:

Itulah Berkah Utama -

 

10. Phuṭṭhassa lokadhammehi

Cittaṁ yassa na kampati

Asokaṁ virajaṁ khemaṁ

Etammaṅgalamuttamaṁ.

- Meski disinggung oleh hal-hal duniawi

Batin tak tergoyahkan

Tiada sedih, tanpa noda dan penuh damai,

Itulah Berkah Utama -

 

11. Etādisāni katvāna

Sabbatthamaparājitā

Sabbattha sotthiṁ gacchanti

Tantesaṁ maṅgalamuttamanti.

- Setelah melaksanakan hal-hal seperti itu,

para dewa dan manusia tak akan terkalahkan di mana pun,

mencapai kebahagiaan di manapun berada,

Inilah berkah utama bagi para dewa dan manusia -

 

Demikian pengulangan Dhammadesana, mohon maaf jika ada kesalahan pendengaran dan pemahaman.

Semoga bermanfaat dan menambah semangat kita untuk terus maju dalam Dhamma..

Sadhu… Sadhu… Sadhu




Related Postview all

menu SASANA SUBHASITA
menu